Jumat, 03 April 2015

Letkol Hikmat Israr Siap jadi Bupati

31 March 2015 11:07 WIB - Sumber : Fajar Rilah Vesky - Padang Ekspres - Editor : Riyon


Walau tahapan Pilkada Limapuluh Kota 2015 belum diketahui, karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, masih menunggu pengesahan 10 jenis Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (PKPU-RI).
Namun, eskalasi politik di daerah itu terus menghangat. Para tokoh yang berminat menjadi kandidat bupati atau wakil bupati, makin gencar  membangun komunikasi dengan partai politik.
Terakhir (28/3) lalu, seorang tokoh rantau yang bertugas di Dinas Sejarah TNI-AD bernama Letkol CAJ Hikmat Israr, mendatangi kantor DPD PAN Limapuluh Kota di kawasan Tanjuangpati. Pria kelahiran Kotokociak, Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, 2 Mei 1963 ini, datang ke kantor DPD PAN, untuk melengkapi formulir pendaftarannya sebagai bakal calon bupati.
Kepada Padang Ekspres, Hikmat Israr yang merupakan putera kandung HC Israr (ketua DPRD pertama Limapuluh Kota dan pendiri Kota Payakumbuh), mengaku sudah beberapa kali pilkada, ditawari untuk pulang kampung turut membangun negeri.
Namun, baru dalam Pilkada 2015 ini, ia merasa mantap untuk ikut berkompetisi. 
”Saya merasa, keinginan untuk mengabdikan diri bagi kampung halaman, sudah tepat masanya untuk diwujudkan. Mumpung, tenaga masih kuat dan dan belum terlanjur tua,” kata alumni MAN 2 Payakumbuh dan UIN Syarif Hidayatullah ini. Hikmat menyebut, untuk menjadikan Limapuluh Kota ke arah lebih baik, harus dengan bekerja keras, kreatif dan berani berinovasi. 
”Bila tidak, Limapuluh Kota bukannya maju, bisa-bisa daerah dan masyarakatnya akan semakin terpuruk nasibnya,” kata doktor bidang kebijakan publik yang tercatat sebagai penulis buku berjudul. “Nantaserak, Seputar Tambo & Perjuangan Rakyat Limapuluh Kota” tersebut. 
Hikmat Israr mengimbau, siapa pun anak nagari Luak Nan Bungsu di ranah atau di rantau yang mau peduli bagi kemajuan kampung halamannya, dan yang merasa mampu dan mau diberi amanah yang tidak ringan untuk bekerja keras membangun kampung halaman, agar ikut serta mengikuti pilkada.
”Karena semakin banyak yang ikut, akan terlihat siapa yang boneh dan dirasa paling pas untuk figur kepala daerah 5 tahun ke depan,” ujarnya. (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar